Dian Pelangi Bawa 10 Busana Muslim ke Paris
Do you like this story?
hisbullah - Dian Pelangi, desainer muda dari Asosiasi Perancang Pengusaha Mode Indonesia (APPMI) tak hanya memberikan kejutan di pekan mode, Jakarta Fashion Week (JFW) 2012 dengan enam busana muslim rancangan teranyarnya. Pertengahan Desember nanti, Dian Pelangi siap memberikan kejutan penikmat fashion di Paris, dengan 10 busana muslim untuk musim dingin terinspirasi dari budaya Rusia.
Sejumlah perancang Indonesia, berkesempatan mengenalkan rancangan busana muslim di International Fair of the Moslem World 2011 di Le Bourget, Paris, Perancis, 14-19 Desember 2011. Selain desainer Amy Atmanto yang akan menampilkan busana muslim menggunakan kain tenun Aceh, Dian Pelangi juga hadirkan busana muslim chic-modern dengan tenun dan songket Palembang, dipadukan sifon.
Dian merancang busana muslim untuk musim dingin untuk dibawa ke Paris juga menyesuaikan kebutuhan masyarakat Eropa. Terinspirasi dari budaya Rusia, Dian membuat busana muslim kaya warna dengan topi Rusia. Model busanaruffles, lipit, rok lebar, celana dan blus kerut, berkesan feminin dan menggunakan detil pom-pom, berhasil memukau penikmat fashion di panggung mode Jakarta Fashion Week 2012, Senin (14/11/2011) lalu.
Desainer muda kelahiran Palembang, 14 Januari 1991, ini pun siap memberikan kejutan untuk penggemar fashion di Paris, termasuk juga untuk memenuhi permintaan busana muslim di tingkat internasional.
"Konsep busana muslim yang akan dibawa ke Paris sama dengan yang ditampilkan di JFW, namun desainnya berbeda. Indonesia akan menjadi tamu kehormatan di Paris," jelasnya seusai show APPMI di JFW 2012.
Memenuhi selera dan permintaan busana muslim di negara lain bukan yang pertama kali dilakukan Dian. Perempuan yang lulus dari SMKN 1 Pekalongan jurusan Tata Busana pada usia 16 tahun dan melanjutkan pendidikan fashion di ESMOD ini memiliki pelanggan di sejumlah negara seperti Australia, Singapura, Mesir, Pakistan, hingga ke Inggris. Bahkan Dian mendapatkan banyak tawaran untuk membuka butik di Timur Tengah.
Selain mempopulerkan tenun dan songket dengan model capuchon atau hood, dan menjadikannya sebagai tren 2011, Dian terus berkarya mencipta tren baru. Kerudung yang menjadi bagian penting dalam busana muslim juga mengalami perubahan tren. Menurutnya, kerudung model turban yang dililit menjadi prediksi tren busana muslim ke depan.
"Jika saat ini tren kerudung cenderung menjuntai, terlihat rumit tapi sebenarnya simpel dengan clean cut, ke depan kerudung turban dengan model dililit akan menjadi tren," tandasnya.
baca juga jilbab dian pelangi
Sejumlah perancang Indonesia, berkesempatan mengenalkan rancangan busana muslim di International Fair of the Moslem World 2011 di Le Bourget, Paris, Perancis, 14-19 Desember 2011. Selain desainer Amy Atmanto yang akan menampilkan busana muslim menggunakan kain tenun Aceh, Dian Pelangi juga hadirkan busana muslim chic-modern dengan tenun dan songket Palembang, dipadukan sifon.
Dian merancang busana muslim untuk musim dingin untuk dibawa ke Paris juga menyesuaikan kebutuhan masyarakat Eropa. Terinspirasi dari budaya Rusia, Dian membuat busana muslim kaya warna dengan topi Rusia. Model busanaruffles, lipit, rok lebar, celana dan blus kerut, berkesan feminin dan menggunakan detil pom-pom, berhasil memukau penikmat fashion di panggung mode Jakarta Fashion Week 2012, Senin (14/11/2011) lalu.
Desainer muda kelahiran Palembang, 14 Januari 1991, ini pun siap memberikan kejutan untuk penggemar fashion di Paris, termasuk juga untuk memenuhi permintaan busana muslim di tingkat internasional.
"Konsep busana muslim yang akan dibawa ke Paris sama dengan yang ditampilkan di JFW, namun desainnya berbeda. Indonesia akan menjadi tamu kehormatan di Paris," jelasnya seusai show APPMI di JFW 2012.
Memenuhi selera dan permintaan busana muslim di negara lain bukan yang pertama kali dilakukan Dian. Perempuan yang lulus dari SMKN 1 Pekalongan jurusan Tata Busana pada usia 16 tahun dan melanjutkan pendidikan fashion di ESMOD ini memiliki pelanggan di sejumlah negara seperti Australia, Singapura, Mesir, Pakistan, hingga ke Inggris. Bahkan Dian mendapatkan banyak tawaran untuk membuka butik di Timur Tengah.
Selain mempopulerkan tenun dan songket dengan model capuchon atau hood, dan menjadikannya sebagai tren 2011, Dian terus berkarya mencipta tren baru. Kerudung yang menjadi bagian penting dalam busana muslim juga mengalami perubahan tren. Menurutnya, kerudung model turban yang dililit menjadi prediksi tren busana muslim ke depan.
"Jika saat ini tren kerudung cenderung menjuntai, terlihat rumit tapi sebenarnya simpel dengan clean cut, ke depan kerudung turban dengan model dililit akan menjadi tren," tandasnya.
baca juga jilbab dian pelangi