Ahmad Khoerussalim Ikhs
Do you like this story?
Ahmad Khoerussalim Ikhs. Pemilik Franchise Country Donuts dan Entrepreneur College
Saat ini sudah ada 12 pabrik Country Donuts yang tersebar di 12 kota, dua diantaranya milik sendiri, sedangkan sisanya milik mitra franchise.
“Pelaut ulung tidak akan terlahir dari gelombang yang tenang.” Setidaknya demikian filosofi yang mengantarkan Ahmad Khoerussalim Ikhs sukses mengembangkan bisnisnya. Artinya, seseorang tidak akan sukses tanpa melalui tantangan-tantangan.
Country Donuts di bawah bendera PT Country Lestari, serta sebuah lembaga pendidikan kewirausahaan, bernama Entrepreneur College, dua usaha yang terus melaju di bawah kendali Salim, panggilan akrabnya. Ia mengaku memulai bisnis dengan bermodalkan keterampilan, berpikir positif, serta memanfaatkan network yang dimiliki. Country Donuts sudah lebih dahulu dijalankan. Dan pengalaman membuktikan kepadanya bahwa uang bukanlah hal terpenting dalam memulai sebuah bisnis.
Siapa sangka usaha donat yang kini telah berhasil menjadi bisnis waralaba tersebut pada awalnya terlahir dari sebuah bisnis sederhana tidak membutuhkan modal yang besar. “Pada awalnya Saya belum punya pabrik sendiri, jadi menjual donatnya orang lain, itu sekitar 3 tahun,” urainya.
Siapa sangka usaha donat yang kini telah berhasil menjadi bisnis waralaba tersebut pada awalnya terlahir dari sebuah bisnis sederhana tidak membutuhkan modal yang besar. “Pada awalnya Saya belum punya pabrik sendiri, jadi menjual donatnya orang lain, itu sekitar 3 tahun,” urainya.
Buah dari keseriusannya, ia pun kemudian mendirikan pabrik untuk usaha tersebut. Memproduksi donat sendiri untuk dipasarkan sendiri. Tak mau tanggung-tanggung, semenjak tahun 2003 Country Donuts pun menjadi bisnis waralaba. Saat ini dari total 12 pabrik Country Donuts yang tersebar di 12 kota, dua diantaranya milik sendiri, sedangkan sisanya milik mitra franchise. Meski di pasaran telah terdapat berbagai merek donat, dari luar negeri sekali pun, tak membuatnya gentar memulai bisnis tersebut. “Jika yakin bisa pasti bisa. Donat luar aja laku apalagi lokal,” ujarnya. Tapi untuk sukses Salim menyusun strateginya agar bisa bersaing. Dengan kualitas yang tak kalah tinggi, Country Donuts membidik kelas menengah, tapi dengan harga yang lebih murah. Pada model pengembangan bisnis, citra merek menjadi tujuan bisnis Country Donuts. “Kami bukan sekedar jualan produk, tapi jualan merek,” kata Salim.
Salah satu keunikan bisnis Country Donuts, produk dijual secara paket melalui sales atau agen. Donat yang diproduksi juga hanya yang sudah masuk daftar pesanan, sehingga bisa memperkecil biaya produksi.
Bisnis berikutnya, Entrepreneur College (EC) yang dimulai pada November 2005 telah hadir di empat tempat, tiga diantaranya merupakan mitra franchise. Dua EC ada di Jakarta, sementara dua lainnya ada di Bandung dan Pekanbaru. Sesuai nama lembaga tersebut menurut, EC bertujuan mencetak pengusaha-pengusaha baru di Tanah Air.